Karakteristik Proses Penyesuaian
Ketika seorang akuntan menyiapkan laporan keuangan, ia
berasumsi bahwa masa ekonomis perusahaan dapat dibagi ke dalam periode waktu.
Dalam akuntansi berbasis akrual (accrual basis of accounting), pendapatan
dicatat dalam laporan laba rugi pada periode saat pendapatan tersebut
dihasilkan. Sebagai contoh, pendapatan harus dilaporkan pada saat barang atau
jasa telah diberikan kepada pelanggan. Konsep yang mendukung pencatatan
pendapatan seperti ini disebut
konsep pengakuan pendapatan.
Pada akuntansi berbasis akrual, beban yang dilaporkan
pada periode yang sama dengan pendapatan yang terkait dengan beban tersebut.
Sebagai contoh, gaji karyawan dilaporkan sebagai beban pada periode saat
karyawan menyediakan jasa untuk pelanggan, yang tidak harus sama waktunya
dengan saat dibayarkan.
Selain berdasarkan akuntansi berbasis akrual dalam
pencatatan akuntansi, ada juga berbasis kas. Dalam akuntansi berbasis kas,
pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi pada suatu periode ketika
kas diterima atau saat dikeluarkan. Sebagai contoh, pendapatan dilaporkan
ketika kas diterima dari klien, sementara gaji dilaporkan saat kas dibayarkan
kepada karyawan.
Proses Penyesuaian
Pada akhir periode akuntansi, banyak saldo akun di
buku besar yang dapat dilaporkan tanpa perubahan apapun dalam laporan keuangan.
Meskipun begitu, pada akuntansi berbasis akrual beberapa akun dalam buku besar
memerlukan pemutakhiran (updating ). Analisis dan pemutakhiran akun-akun pada
akhir periode sebelum laporan keuangan disiapkan disebut dengan
proses penyesuaian (adjusting process ). Sedangkan
ayat jurnal yang memutakhirkan saldo akun pada akhir periode akuntansi disebut
dengan ayat jurnal penyesuaian
(adjusting entries) .
Jenis Akun yang Memerlukan Penyesuaian
Ada empat akun yang memerlukan ayat jurnal
penyesuaian. Golongan pertama adalah golongan yang melibatkan penerimaan atau
pengeluaran kas di awal, yaitu beban dibayar dimuka (prepaid expense) dan
pendapatan diterima dimuka (unearned revenues). Golongan ini sering disebut
dengan akun tangguhan (deferral ). Golongan kedua adalah golongan yang
melibatkan penerimaan atau pengeluaran kas dibelakang, yaitu akruan pendapatan
(accrued revenues) dan akruan beban (accrued expense).
Beban dibayar dimuka
(prepaid expense) yang kadang disebut juga beban yang
ditangguhkan (deffered expense) adalah akun yang awalnya dicatat sebagai aset
karena kasnya telah dibayarkan, padahal jasa atau barangnya belum diterima.
Aset ini kemudian berubah menjadi beban seiring dengan berlalunya waktu atau
melalui operasi normal usaha. Bahan habis pakai (supplies ), sewa dibayar
dimuka, dan asuransi dibayar dimuka adalah dua contoh beban dibayar dimuka yang
memerlukan penyesuaian pada akhir periode akuntansi.
Pendapatan diterima dimuka
(unearned revenues), kadang disebut juga pendapatan
yang ditangguhkan (deffered revenues) adalah akun yang awalnya dicatat sebagai
kewajiban karena kasnya telah diterima dimuka padahal jasa atau barangnya belum
diberikan kepada pelanggan. Kewajiban ini berubah menjadi pendapatan seiring
dengan berlalunya waktu atau melalui operasi normal usaha. Contoh pendapatan
diterima dimuka dan sewa diterima dimuka. Contoh transaksi yang masuk sebagai
pendapatan diterima dimuka adalah menerima pendapatan dimuka atas pesanan barang
yang terjadi dibulan yang akan datang.
Akruan pendapatan (accrued revenues) atau piutang
pendapatan adalah pendapatan yang telah dihasilkan, tetapi belum dicatat di
akun pendapatan. Contohnya adalah imbalan jasa yang telah diberikan oleh
seorang pengacara, namun belum ditagihkan ke kliennya pada akhir periode.
Akruan beban (accrued expense) atau beban yang masih
harus dibayar adalah beban yang telah terjadi tetapi belum dicatat ke akun
beban. Contoh akruan beban adalah utang gaji kepada karyawan pada akhir
periode, contoh lain utang bunga wesel, utang bunga, dan utang pajak.
Mencatat Ayat Jurnal Penyesuaian
Beban dibayar dimuka
Saldo akun bahan habis pakai SolusiNet pada trial
balance sebelum penyesuaian adalah Rp2.000.000. sebagian bahan habis pakai digunakan
selama bulan desember, dan masih ada sisa bahan habis pakai yang belum
terpakai. Jika diasumsikan pada tanggal 31 desember sisa bahan habis pakai
sebesar Rp 760.000, jumlah yang akan dipindahkan dari akun aset kea kun beban
adalah Rp 1.240.000 yang dihitung sebagai berikut:
Bahan habis pakai sebelum penyesuaian Rp 2.000.000
Sisa bahan habis pakai
Rp 760.000
bahan habis pakai yang digunakan
Rp 1.240.000
pada jurnal penyesuaian, prinsip utama pencatatan
dalam beban dibayar dimuka adalah “yang sudah digunakan”, sehingga jurnal yang
dibuat untuk kasus tersebut adalah:
beban bahan habis pakai
Rp 1.240.000
bahan habis pakai Rp 1.240.000
Pendapatan diterima dimuka
Berdasarkan daftar saldo (trial balance) sebelum
penyesuaian, saldo aun Sewa Diterima dimuka adalah Rp 360.000. Saldo ini
mencerminkan penerimaan sewa tiga bulan dari 1 Desember, januari, dan februari.
Karena pembuatan laporan keuangan terjadi di akhrir bulan desember, maka sewa
diterima dimuka yang harus diakui sebagai pendapatan adalah satu bulan mulai
dari 1 desember sampai dengan 31 desember yaitu sebesar Rp 120.000 (Rp 360.000
: 3 bln = Rp120.000/bln). Jika dicatat dalam jurnal penyesuaian maka :
Pendapatan sewa diterima dimuka
Rp 120.000
Pendapatan jasa
Rp 120.000
Prinsip utama dalam pendapatan diterima dimuka ini
sama seperti dengan beban diterima dimuka, yaitu pendapatan yang dicatat adalah
pendapatan yang sudah diakui sesuai dengan yang sudah terjadi. Dalam kasus
diatas, pendapatan yang sudah terjadi adalah selama satu bulan saja.
Akruan pendapatan
Selama satu periode akuntansi, sebagian pendapatan
dicatat hanya saat kas diterima, jadi pada akhir periode, ada akun pendapatan
yang telah dihasilkan tetapi belum dicatat. Untuk kasus ini, jumlah pendapatan
tersebut perlu dicatat dengan mendebit akun aset dan mengkredit akun
pendapatan.
Contohnya, diasumsikan SolusiNet menandatangani
perjanjian dengan perusahaan Rahmat pada tanggal 15 Desember. Perjanjian
tersebut menyatakan bahwa SolusiNet akan menyediakan jasa konsultasi computer
melalui telepon dan memberikan bantuan pada karyawan Rahmat. Jasa yang
disediakan akan ditagihkan kepada rahmat pada tanggal 15 setiap bulan dengan
biaya Rp20.000 per jam. Per 31 desember, SolusiNet telah memberikan 25 jam jasa
konsultasi pada perusahaan Rahmat. Meskipun pendapatan sebesar Rp 500.000 (25
jam x Rp20.000) akan ditagihkan ke perusahaan Rahmat pada tanggal 15 Januari,
SolusiNet harus mengakui pendapatan pada bulan Desember tersebut. Sehingga ayat
jurnal penyesuaian untuk kasus ini adalah :
Piutang Usaha Rp 500.000
Pendapatan jasa
Rp 500.000
Pada kasus tersebut akun yang didebit adalah piutang
usaha, hal ini terjadi karena perusahaan beum menerima kas, kas baru akan
diterima pada tanggal 15 januari sehingga akun yang tepat untuk mencatat aset
perusahaan adalah Piutang Usaha.
Akruan beban
Beberapa jenis jasa, seperti asuransi, biasanya
dibayar sebelum digunakan. Pembayaran di muka ini merupakan beban yang
ditangguhkan (deferral). Jenis jasa lainnya dibayar setelah digunakan. Sebagai
contoh, beban gaji diakumulasikan per jam dan per hari, namun pembayaran
mungkin dilakukan secara mingguan, dua mingguan, atau bahkan bulanan. Jumlah
beban gaji yang terjadi, namun masih terutang di akhir periode akuntansi
merupakan beban sekaligus kewajiban. Jika hari terakhir dari periode pembayaran
gaji bukan merupakan har terakhir periode akuntansi, beban gaji yang terjadi
dan kewajiban yang terkait harus dicatat menggunakan ayat jurnal penyesuaian.
Contoh kasus, pada bulan desember utang gaji yang
harus dicatat untuk SolusiNet adalah Rp250.000. Jumlah ini adalah beban
tambahan di bulan Desember dan didebit pada akun beban gaji. Jumlah ini
merupakan kewajiban pada tanggal 31 Desember dan dikrdit pada Utang Gaji. Ayat
penyesuaian dan akun T-nya adalah sebagai berikut:
Beban Gaji
250.000
Utang Gaji
250.000
Beban Penyusutan
Sumber daya fisik yang dimiliki dan digunakan oleh
perusahaan dan bersifat permanen atau memiliki masa kegunaan yang panjang
dinamakan ast tetap (fixed assets atau
plant assets ). Contoh aset tetap adalah peralatan,
seperti: meja , kursi, koputer, dll. Namun seiring berlalunya waktu, peralatan
akan kehilangan kemampuannya untuk memberikan manfaat bagi peggunanya.
Penurunan manfaat ini disebut penyusutan atau depresiasi (depreciation).
Semua aset kecuali tanah akan kehilangan manfaatya dan
sulit untuk diukur. Penurunan manfaat aset yang digunakan untuk menghasilkan
pendapatan dicatat sebagai beban. Karena alas an itulah, sebagaian dari biaya
aset etap dicatat sebagai beban setiap tahun sepanjang masa manfaatnya. Beban
periodic ini disebut beban penyusutan (depreciation expense).
Contoh kasus; ayat jurnal penyesuaian untuk mencatat
penyusutan bulan Desember SolusiNet digambarkan dalam ayat jurnal dan akun T
berikut. Estimasi besarnya penyusutan untuk bulan tersebut diasumsikan Rp50.000
Beban Penyusutan
50.000
Akumulasi Penyusutan-Peralatan Kantor
50.000
E. JURNAL PENYESUAIAN
Jurnal penyesuaian dibuat pada akhir periode akuntansi
setelah penyusunan Neraca Saldo dan sebelum penyusunan kertas kerja (worksheet).
Jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan angka-angka yang tersebut dalam
neraca saldo agar dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya sesuai dengan
tuntutan dalam penyajian laporan keuangan. Akun-akun yang biasanya memerlukan
jurnal penyesuaian antara lain sebagai berikut.
1. Beban yang Masih Harus Dibayar
Apabila pada akhir periode terdapat beban yang
ditanggung perusahaan, tetapi karena kondisi tertentu sehingga belum bisa
dibayar maka akan dicatat sebagai Utang. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi
tersebut adalah :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Beban ……….
Utang ……….
– –Rp xxxx
Rp xxxx
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2005 diketahui ada tagihan
listrik yang karena sesuatu hal belum bisa dibayar sebesar Rp 150.000.
Analisis :
Beban Listrik bertambah Rp 150.000,-
(Debet)
Karena belum dibayar maka Utang pembayaran
listrik bertambah Rp 150.000,- (Kredit)
Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Des 31 Beban Listrik
Utang Listrik
Rp 150.000
–
– Rp 150.000
2. Pendapatan yang Masih Harus Diterima Apabila pada
akhir periode terdapat pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan tetapi
karena kondisi tertentu sehingga belum diterima maka akan dicatat sebagai
Piutang. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Piutang ……….
Pendapatan ……….
Rp xxxx
Rp xxxx
3. Penurunan Nilai Aktiva
a. Setiap akhir periode, Aktiva Tetap yang dimiliki
perusahaan akan diturunkan nilainya sebagai akibat dari pemakaian ataupun
bertambahnya umur aktiva tersebut. Penurunan nilai aktiva akan diakui sebagai
Beban Penyusutan. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Beban Penyusutan ……….
Akumulasi Penyusutan ……….
– Rp xxxx
Rp xxxx
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2005 diketahui Kendaraan
operasional perusahaan disusutkan nilainya Rp 200.000.
Analisis :
Beban Penyusutan kendaraan bertambah Rp
200.000,- (Debet)
Akumulasi Penyusutan Kendaraan bertambah Rp
200.000,- (Kredit)
Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Beban Penyusutan Kendaraan
Akumulasi Peny. Kendaraan
Rp 200.000 – Rp 200.000
Rp 200.000
b. Untuk jenis aktiva yang sifatnya akan habis
terpakai karena digunakan untuk usaha seperti Perlengkapan. Berkurangnya
perlengkapan sejumlah yang habis terpakai akan diakui sebagai Beban
Perlengkapan. Ayat jurnal penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Beban Perlengkapan
Perlengkapan
Rp xxxx – – Rp xxxx
Rp xxxx
Contoh :
Pada Neraca Saldo per 31 Desember 2005 diketahui akun
Perlengkapan Rp 800.000,- (Debet) setelah dilakukan pemeriksaan ternyata
perlengkapan yang ada sebesar Rp 300.000,-
Analisis :
Perlengkapan di Neraca Saldo sebesar Rp
800.000,-. Setelah dilakukan pengecekan jumlah perlengkapan yang sebenarnya Rp
300.000, maka perlengkapan harus dikurangi Rp 500.000,- artinya Perlengkapan
berkurang Rp 500.000 (Kredit).
Perlengkapan berkurang untuk kegiatan usaha
maka diakui sebagai Beban Perlengkapan, artinya Beban Perlengkapan bertambah Rp
500.000 (Debet).
Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Beban Perlengkapan
Perlengkapan
Rp 500.000
–
Rp.500.000
–
Rp 500.000
4. Beban Dibayar di Muka Setiap akhir periode,
pembayaran yang telah dilakukan di muka akan disesuaikan dengan pemakaiannya.
Penyesuaian untuk beban di bayar dimuka dapat dicatat sebagai aktiva ataupun
sebagai beban, tergantung pada saat pencatatan awal transaksi (Jurnal Umum).
Tujuannya untuk memisahkan jumlah beban yang harus diakui sekarang dan jumlah
yang masih sebagai Aktiva (…….. dibayar dimuka).
2 Siklus Akuntansi Jasa-Gitosmangi
a. Jika pada saat pencatatan awal transaksi diakui
sebagai aktiva (terlihat di Neraca Saldo akun ………. Dibayar di Muka) maka
penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Beban ……….
……… Dibayar di Muka
Rp xxxx – – Rp xxxx
Rp xxxx
Contoh :
Pada Neraca Saldo per 31 Desember 2005 diketahui Akun
Sewa dibayar dimuka Rp 600.000,- (Debet). Diperoleh keterangan bahwa pembayaran
sewa tersebut untuk masa sewa 6 bulan mulai bulan September 2005.
Analisis :
Sewa per bulan 100.000= 6.000.000
6
Pada akhir Desember 2005 berarti sewa yang
sudah dijalani 4 bulan (Sep – Des) sehingga sewa dibayar dimuka yang sebenarnya
hanya untuk 2 bulan (Jan – Peb) karena belum dijalani sewanya. Dari perhitungan
di atas jumlah sewa dibayar dimuka sebenarnya Rp 200.000 (2 bulan) bukan Rp
600.000,- maka sewa dibayar dimuka harus dikurangi Rp 400.000,-
artinya Sewa Dibayar Dimuka berkurang Rp 400.000,-
(Kredit).
Sedangkan sewa yang sudah dijalani 4 bulan
senilai Rp 400.000 harus diakui sebagai Beban Sewa, artinya Beban Sewa
bertambah Rp 400.000,- (Debet).
Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Des 31 Beban Sewa
Sewa Dibayar Dimuka
Rp 400.000 –
–
Rp400.000
b. Jika pada saat pencatatan awal transaksi diakui
sebagai Beban (terlihat di Neraca Saldo akun Beban …………) maka penyesuaian untuk
transaksi tersebut adalah :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
……… Dibayar di Muka
Beban ……….
Rp xxxx – – Rp xxxx
Rp xxxx
Contoh :
Pada Neraca Saldo per 31 Desember 2005 diketahui Akun
Beban Sewa Rp 600.000,- (Debet). Diperoleh keterangan bahwa pembayaran sewa
tersebut untuk masa sewa 6 bulan mulai bulan September 2005.
Analisis :
Sewa per bulan 600.000 =100.000
6
Pada akhir Desember 2005 berarti sewa yang
sudah dijalani selama 4 bulan (sep – Des) sehingga Beban sewa yang sebenarnya
hanya untuk 4 bulan. Dari perhitungan di atas jumlah beban sewa sebenarnya Rp
400.000 (4 bulan) bukan Rp 600.000,- maka beban sewa harus dikurangi Rp
200.000,- artinya Beban Sewa berkurang Rp 200.000,- (Kredit).
Sedangkan sewa yang belum dijalani 2 bulan
senilai Rp 200.000 harus diakui sebagai Sewa Dibayar Dimuka, artinya Sewa
Dibayar Dimuka bertambah Rp 200.000,- (Debet).
Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Des 31 Sewa Dibayar Dimuka
Beban Sewa
Rp 200.000
–
– Rp 200.000
5. Pendapatan Diterima di Muka Setiap akhir periode,
pendapatan yang telah di terima di muka akan disesuaikan dengan pengakuannya.
Penyesuaian untuk pendapatan diterima dimuka dapat dicatat sebagai Utang
ataupun sebagai Pendapatan, tergantung pada saat pencatatan awal transaksi
(Jurnal Umum). Tujuannya untuk memisahkan jumlah pendapatan yang harus diakui
sekarang dan jumlah yang masih sebagai Utang (pendapatan diterima dimuka).
a. Jika pada saat pencatatan awal transaksi diakui
sebagai Utang (terlihat di Neraca Saldo akun ………. Diterima di Muka) maka
penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
……… Diterima di Muka
Pendapatan ……….
Rp xxxx –
Rp xxxx
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2005 diketahui akun
Pendapatan Diterima Dimuka Rp 300.000,-. (Kredit). Diperoleh informasi bahwa
pendapatan tersebut untuk penyelesaian jahitan atas 10 jahitan celan dengan
tarif Rp 30.000,- per celana. Per 31 Desember sudah 8 celana yang selesai
dijahit.
Analisis :
Pendapatan diterima dimuka Rp 300.000,-.
Pendapatan diterima dimuka diakui untuk pekerjaan menjahit yang belum selesai
yaitu hanya untuk 2 celana sebesar Rp 60.000 (2 x Rp 30.000). Jadi pendapatan
diterima dimuka bukan Rp 300.000,- tetapi sebesar Rp 60.000,- maka pendapatan
diterima dimuka harus dikurangi Rp 240.000, artinya Pendapatan Diterima Dimuka
berkurang Rp 240.000,- (Debet)
Sedangkan untuk jahitan yang selesai yaitu
untuk 8 celana sebesar Rp 240.000,- (8 x Rp 30.000) harus diakui sebagai
pendapatan, artinya Pendapatan bertambah Rp 240.000,- (Kredit)
Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Des 31 Pendapatan Diterima di Muka
Pendapatan Jahit
Rp 240.000 – –
Rp 240.000
b. Jika pada saat pencatatan awal transaksi diakui
sebagai Pendapatan (terlihat di Neraca Saldo akun Pendapatan ……….) maka
penyesuaian untuk transaksi tersebut adalah:
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Pendapatan ……….
…….. Diterima di Muka
Rp xxxx – – Rp xxxx
Rp xxxx
Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Des 31 Pendapatan jahit
Pendapatan Diterima Dimuka
Rp 60.000
–
–
Rp60.000
Pada contoh pembahasan kita sebelumnya, Neraca Saldo
per 31 Mei 2005 di perusahaan ALI TAILOR, sebagai berikut :
“ALI TAILOR”
NERACA SALDO
31 Mei 2006
Kode Akun
Akun DEBIT KREDIT
111 Kas 3.320.000
112 Piutang Usaha
300.000
113 Perlengkapan Jahit
1.000.000
114 Sewa Dibayar Dimuka
1.200.000
121 Peralatan Jahit
1.500.000
201 Utang Usaha 400.000
400.000
202 Utang Bank 1.800.000
1.800.000
301 Modal Tn. Ali 4.000.000
4.000.000
302 Prive Tn. Ali 400.000
401 Pendapatan Jahit
2.000.000
2.000.000
501 Beban Gaji 200.000
502 Beban Administrasi
250.000
503 Beban Bunga 30.000
Jumlah 8.200.000 8.200.000
Misalnya sebelum disusun laporan keuangan per 31 Mei
2006 Tn. Ali melakukan pengecekan ulang dan diperoleh informasi sebagai berikut
:
a. Perlengkapan jahit yang ada senilai Rp 850.000,-
b. Sewa dibayar dimuka sebesar Rp 1.200.000 untuk
jangka waktu 3 bulan terhitung mulai tanggal 2 Mei 2006.
c. Peralatan disusutkan nilainya sebesar Rp 100.000,-
d. Karena kelalaian, tagihan listrik bulan Mei 2006 Rp
70.000 belum dibayar.
e. Pembayaran gaji 2 minggu sekali tiap hari Sabtu,
sekarang tanggal 31 Mei 2004 tepat hari Rabu dan gaji dibayar hari sabtu
tanggal 3 Juni 2004. Sehingga gaji karyawan terhitung Rp 150.000,- belum bisa
dibayarkan.
Dari informasi penyesuaian di atas, analisis dan
jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut :
a. Perlengkapan jahit yang ada senilai Rp 850.000,-
Analisis :
Perlengkapan di Neraca Saldo sebesar Rp
1.000.000,-. Setelah dilakukan pengecekan jumlah perlengkapan yang sebenarnya
Rp 850.000, maka perlengkapan harus dikurangi Rp 150.000,- artinya Perlengkapan
berkurang Rp 150.000 (Kredit).
Perlengkapan berkurang untuk kegiatan usaha
maka diakui sebagai Beban Perlengkapan bertambah, artinya Beban Perlengkapan
bertambah Rp 150.000 (Debet).
Jadi Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Mei 31 Beban Perlengkapan
Perlengkapan
Rp 150.000 –
–
Rp150.000
b. Sewa dibayar dimuka sebesar Rp 1.200.000 untuk
jangka waktu 3 bulan terhitung mulai tanggal 2 Mei 2006. Analisis :
Sewa dibayar dimuka di Neraca Saldo Rp 1.200.000,-
untuk masa sewa 3 bulan. Perhitungan sewa per bulan yaitu
Sewa per bulan 1.200.000== 400.000
3
Pada akhir Mei 2005 berarti sudah 1 bulan
sewa sudah dijalani sehingga sewa dibayar dimuka yang sebenarnya bukan untuk 3
bulan lagi tapi tersisa hanya untuk 2 bulan. Dari perhitungan di atas jumlah
sewa dibayar dimuka sebenarnya Rp 800.000 (2 bulan), maka sewa dibayar dimuka
harus dikurangi Rp 400.000,-
artinya Sewa Dibayar Dimuka berkurang Rp 400.000,-
(Kredit).
Sewa yang sudah dijalani 1 bulan senilai Rp
400.000 harus diakui sebagai Beban Sewa, artinya Beban Sewa bertambah Rp
400.000,- (Debet).
Jadi Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Mei 31 Beban Sewa
Sewa Dibayar Dimuka
Rp 400.000 –
–
Rp400.000
c. Peralatan disusutkan nilainya sebesar Rp 100.000,-
Analisis :
Beban Penyusutan Peralatan Jahit Bertambah
Rp 100.000,- (Debet).
Akumulasi Penyusutan Peralatan Jahit
bertambah Rp 100.000,- (Kredit).
Jadi Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Mei 31 Beban Penyusutan Peralatan
Akum. Penyusutan Peralatan
Rp 100.000
–
–
Rp100.000
d. Karena kelalaian, tagihan listrik bulan Mei 2006 Rp
70.000 belum dibayar Analisis :
Beban Listrik bertambah Rp 70.000,-
(Debet).
Karena Belum di bayar maka Utang Listrik
bertambah Rp 70.000,- (Kredit)
Jadi Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Mei 31 Beban Listrik
Utang Listrik
Rp 70.000
–
–
Rp70.000
e. Pembayaran gaji 2 minggu sekali tiap hari sabtu Rp
200.000,- sekarang tanggal 31 Mei 2004 tepat hari Rabu dan gaji dibayar hari
Sabtu tanggal 3 Juni. Sehingga gaji karyawan bulan Mei terhitung Rp 150.000,-
belum bisa dibayarkan. Analisis :
Beban Gaji bertambah Rp 150.000,- (Debet).
Karena belum di bayar maka Utang Gaji
bertambah Rp 150.000,- (Kredit)
Jadi Ayat Jurnal Penyesuaiannya adalah :
Tanggal Nama Akun
Ref Debet Kredit
Mei 31 Beban Gaji
Utang Gaji
Rp 150.000
–
–
Rp 150.000
Maka jurnal penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
“ALI TAILOR”
JURNAL PENYESUAIAN
Per 31 Mei 2006
Halaman : 01
Tanggal Nama Akun Ref Debet Kredit
Mei 31 Beban Perlengkapan
Perlengkapan
113 Rp 150.000
–
–
Rp 150.000
31 Beban Sewa
Sewa Dibayar Dimuka
114 Rp 400.000
–
–
Rp 400.000
31 Beban Penyusutan Peralatan
Akum. Penyusutan Peralatan
Rp 100.000 – –
Rp 100.000
31 Beban Listrik
Utang Listrik
Rp 70.000 – – Rp 70.000
31 Beban Gaji
Utang Gaji
Rp 150.000 – –
Rp 150.000
AYAT JURNAL PENYESUAIAN
A. PENGERTIAN
jurnal penyesuaian adalah jurnal yang dibuat pada
akhir periode untuk menyesuaikan saldo-saldo perkiraan (akun) agar menunjukkan
keadaan sebenarnya sebelum penyusunan laporan keuangan.
adapun tujuan pembuatan jurnal penyesuaian adalah:
1. agar pada akhir periode akun riil yaitu harta,
kewajiban dan modal menunjukkan keadaan yang sebenarnya
2. agar akun-akun nominal, yaitu akun pendapatan dan
beban dapat diakui dalam suatu periode dan menunjukkan keadaan yang sebenarnya.
B. AKUN-AKUN YANG MEMERLUKAN PENYESUAIAN
adapun transaksi yang memerlukan ayat jurnal
penyesuaian adalah:
1. penyesuaian penyusutan aktiva tetap
2. penyesuaian dibayar dimuka
3. penyesuaian pemakaian perlengkapan
4. penyesuaian pendapatan dibayar dimuka
5. penyesuaian biaya yang masih harus dibayar
6. penyesuaian pendapatan yang akan diterima
C. CARA MEMBUAT JURNAL PENYESUAIAN
1. Penyusutan aktiva tetap dengan metode garis lurus
mesin disusutkan dengan
metode garis lurus dan diketahui harga perolehan mesin Rp 400.000.000 taksiran umur ekonomis 5tahun dan taksiran
nilai residu Rp 40.000.000
Depresiasi = (HP-NR) / UE =
(400.000.000 – 40.000.000) / 5 th
= 360.000.000 / 5
=
72.000.000
AJP :
Biaya penyusutan mesin (D)
72.000.o00
Akumulasi
Penyusutan Mesin (K) 72.000.000
2. Biaya
dibayar dimuka
Dibayar asuransi dengan
masa 1 tahun (1 September 2011 – 1 September 2012) sebesar 6.000.000 dicatat
dengan menggunakan pendekatan harta/ neraca dan pendekatan biaya/ laba rugi
Pendekatan Neraca/ Harta
– saat pembayaran dimuka
JU :
Asuransi dibayar dimuka
(D) 6.000.000
Kas (K) 6.000.000
– saat penyesuaian
perhitungan 4/12 x
6.000.000 = 2.000.000
AJP :
Biaya Asuransi (D) 2.000.000
Asuransi
Dibayar Dimuka (K) 2.000.000
Pendekatan Biaya/ Laba
Rugi
– saat pembayaran dimuka
JU :
Biaya Asuransi (D) 6.000.000
Kas (K) 6.000.000
– saat penyesuaian
perhitungan
8/12 x 6.000.000 = 4.000.000
AJP :
Asuransi Dibayar Dimuka
(D) 4.000.000
Biaya Asuransi (K)
4.000.000
3. Pemakaian perlengkapan
Perlengkapan service pada
Neraca Saldo adalah 5.000.000, menurut data penyesuaian tanggal 31 Desember
2011 perlengkapan yang masih tersisa adalah 1.000.000
perhitugan : 5.000.000 –
1.000.000= 4.000.000
AJP :
Biaya Perlengkapan (D)
4.000.000
Perlengkapan(K) 4.000.000
4. Pendapatan diterima dimuka
Diterima pendapatan sewa
ruko untuk 1 tahun (1 oktober 2011-1 oktober 2012) sebesar 20.000.000 dan
dicatat menggunakan pendekatan Hutang/ Neraca dan pendekatan Pendapatan/ Laba
Rugi
Pendekatan Neraca/ Harta
– saat penerimaan
pendapatan
JU :
Kas (D) 20.000.000
Pendapatan
sewa dibayar dimuka(K) 20.000.000
– saat penyesuaian
perhitungan
3/12 x 20.000.000 = 5.000.000
AJP :
Pendapatan sewa diterima
dimuka (D) 5.000.000
Pendapatan sewa (K) 5.000.000
Pendekatan
Biaya/ Laba Rugi
– saat penerimaan
pendapatan
JU :
Kas (D) 20.000.000
Pendapatan
sewa (K) 20.000.000
–
saat penyesuaian
perhitungan
9/12 x 20.000.000 = 15.000.000
AJP :
Pendapatan sewa (D) 15.000.000
Pendapatan
sewa diterima dimuka (K) 15.000.000
5. Biaya yang masih harus dibayar
Tanggal 31 desember 2011
terdapat 4 orang karyawan yang belum menerima gaji @500.000
perhitungan 4 x 500.000 =
2.000.000
AJP :
Biaya Gaji (D) 2.000.000
Gaji yang masih harus dibayar (K) 2.000.000
6. Pendapatan yang akan diterma
Tanggal 31 Desember
terdapat bunga yangmasih harus dibayar senilai 1.000.000
AJP :
Bunga yang akan diterima
(D) 1.000.000
Pendapatan
Bunga (K) 1.000.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar