PERUSAHAAN JASA
A. Penjelasan
perusahaan jasa.
Perusahaan jasa adalah
suatu unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang tidak berwujud
(jasa), dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Atau perusahaan
jasa dapat diartikan juga sebagai suatu perusahaan yang menjual jasa yang
diproduksinya, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan para konsumen dan mendapatkan
keuntungan.
Tapi perusahaan jasa-pun
memerlukan produk fisik atau yang berwujud untuk melakukan kegiatan usahanya.
Misalnya seperti perusahaan transportasi umum yang menawarkan jasa transportasi
kepada konsumen, maka untuk dapat melakukan kegiatan usahanya perusahaan
tersebut memerlukan alat transportasi seperti bus, pesawat atau kapal laut dan
alat transportasi tersebut merupakan produk yang berwujud.
Dalam membuat laporan keuangan pada perusahaan jasa
terdapat 8 (delapan) langkah yang dikenal sebagai siklus akuntansi,
langkah-langkah tersebut diantaranya sebagai berikut ini:
- Transaksi keuangan.
- Mencatat semua transaksi keuangan yang berdasarkan
bukti asli dari transaksi di dalam satu periode transaksi.
- Membuat jurnal umum, yang berdasarkan catatan
dari nomer 2 tadi.
- Membuat buku besar.
- Membuat jurnal penyesuaian.
- Membuat laporan keuangan, seperti laporan
laba-rugi, neraca dan perubahan modal.
- Membuat jurnal penutup.
- Dan membuat neraca saldo.
B. Karakteristik dari jasa.
Jasa memiliki beberapa karakteristik, yang diantaranya
sebagai berikut ini:
- Tidak memiliki wujud (sifatnya abstrak dan tidak
bisa dilihat).
- Produk yang dihasilkannya tidak standar atau
bervariasi (Hetereogenitas).
- Tidak dapat dipisahkan (produk dihasilkan dan
dikonsumsi secara bersama-sama).
- Tidak dapat disimpan, karena tidak memiliki
wujud.
C. Ciri-ciri perusahaan jasa.
Ciri-ciri perusahaan jasa
Sebuah perusahaan jasa mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
a) Jasa yang dihasilkan bersifat
abstrak.
Salah satu ciri penting dari
perusahaan jasa adalah keabstrakan dari jasa yang dihasilkan. Namun walaupun
abstrak, jasa ini bisa dirasakan manfaatnya oleh para konsumen. Contoh: Jasa
seorang dokter.
b) Jasa yang diberikan tidak seragam
Dalam pelayanan jasa masing-masing
konsumen bisa memperoleh jenis pelayanan yang berbeda antara dengan yang lain.
Misalnya dalam suatu bengkel, teknisi bengkel akan memperbaiki mobil di mana
ditemukan kerusakan. Bila mobil Amir yang rusak adalah bagian kemudi maka
bagian yang diperbaiki, bila mobil Banu rusak di bagian kopling maka bagian
koplinglah mobil Banu di perbaiki.
c) jasa yang dihasilkan tidak dapat
disimpan
Berbeda dengan barang yang apabila
dalam penggunaannya masih tersisi maka sisanya akan bisa disimpan untuk dapat
digunakan di masa yang akan datang, sedangkan jasa tidak dapat disimpan. Sekali
dibeli maka akan segera habis penggunaannya, tapi tidak bisa disimpan untuk
penggunaan berikutnya. Contoh tiket kereta api, sekali dibeli maka harus
diperbaiki, jika tidak dipakai pada tanggal yang tercantum, maka tiket tersebut
tidak berlaku lagi.
Laporan Keuangan Perusahaan Jasa.
Sebagai pemilik sebuah usaha jasa
tailor, Karina tentu menginginkan informasi tentang kondisi keuangan usahanya.
Berapa jumlah aset yang dimilikinya, berapa besar penghasilan atau laba yang
diperolehnya dan berapa jumlah utang yang menjadi kewajibannya. Untuk
mengetahuinya, maka disusun sebuah laporan keuangan perusahaan jasa.
1. Unsur-unsur dalam laporan
keuangan.
Adapun unsur-unsur dalam laporan
keuangan perusahaan jasa penyusun laporan keuangan adalah sebagai berikut:
a) Neraca
Neraca sebagai laporan yang
berkaitan langsung dengan pengukuran posisi keuangan perusahaan. Neraca
mempunyai unsur-unsur penyusun sebagai berikut:
1) Aktiva adalah sumber daya ekonomi
yang dimiliki perusahaan, yang timbul dari peristiwa masa lalu dan akan
memberikan manfaat ekonomi di masa yang akan datang. Dalam neraca, sebagian
besar aktiva perusahaan akan disusun urut berdasar tingkat kelancaran atau
likuiditasnya, kecuali untuk aktiva tetap yang disusun urut berdasarkan tingkat
kekekalan. Kelancaran (likuiditas) adalah kecepatan perputaran aktiva untuk
habis digunakan atau untuk berubah menjadi bentuk kas. Semakin cepat berubah
menjadi bentuk kas atau habis dipakai maka aktiva tersebut dikatakan semakin
lancar.
Berdasarkan hal tersebut maka
unsur-unsur aktiva dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
(a) Aktiva lancar (current assets)
Aktiva lancar adalah aktiva yang
akan habis digunakan atau berubah bentuk menjadi kas dalam waktu kurang dari
satu tahun. Contoh aktia lancar adalah kas, persediaan perlengkapan.
(b) Investasi jangka panjang
Investasi jangka panjang adalah
sumber ekonomis yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan bukan untuk digunakan
dalam kegiatan operasional perusahaan, namun mempunyai tujuan lain seperti
membeli saham untuk mengakuisisi (membeli) perusahaan lain dan sebagainya.
(c) Aktiva tetap
Hampir sama dengan aktiva lancar,
namun aktiva tetap periodenya lebih panjang yakni lebih dari satu tahun. Untuk
bisa dikategorikan ke dalam aktiva tetap, suatu aktiva harus mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
(1) aktiva tersebut dibeli dengan
maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasi perusahaan.
(2) Mempunyai masa manfaat lebih dari
satu tahun.
Contoh aktiva tetap adalah
kendaraan, mesin-mesin produksi bangunan dan sebagainya.
(d) AKtiva tidak berwujud
Aktiva tidak berwujud adalah aktiva
yang melekat pada perusahaan secara keseluruhan dan tidak dapat diidentifikasi
secara fisik namun dirasakan manfaatnya bagi perusahaan. Contoh: merek, hak
cipta, goodwill dan sebagainya. Merek tidak bisa diidentifikasi, misalnya
konsumen akan cenderung memilih produk tertentu dengan cara melihat merek.
Karena aktiva tetap tidak berwujud ini merupakan aset perusahaan, maka harus
dilindungi keberadaannya dari pihak-pihak yang menirunya.
(e) Aktiva lain-lain
Aktiva lain-lain adalah aktiva yang
tidak memenuhi klasifikasi-klasifikasi di atas. Adapun contohnya adalah
peralatan msein yang masih mempunyai umur ekonomis namun kondisinya telah
rusak, dana jaminan dan sebagainya.
2) Kewajiban
Kewajiban adalah utang perusahaan
saat ini yang timbul sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan akan dibayar
oleh perusahaan di masa yang akan datang dengan sumber daya ekonomi yang ada.
Kewajiban ini sering juga disebut utang.
Penyajian kewajiban di dalam neraca
akan diurutkan dari yang palin cepat tanggal jatuh tempo atau tanggal
pembayarannya. Kewajiban dibagi menjadi:
(a) Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendek adalah
kewajiban perusahaan yang akan dibayar atau dilunasi dalam jangka waktu satu
tahun atau kurang dengan sumber daya ekonomis yang ada. Contoh kewajiban jangka
pendek adalah sumber utang dagang.
(b) Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban jangka panjang adalah
kewajiban yang harus dibayar dalam kurun waktu lebih dari satu tahun. Adapun
contoh kewajiban jangka panjang adalah utang obligasi.
3) Ekuitas
Ekuitas dapat diartikan sebagai hak
residual atau sisa atas aktiva perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban.
Jika diformulasikan dalam sebuah rumus menjadi sebagai berikut:
Ekuitas= Aktiva- Kewajiban
Dalam neraca, ekuitas disajikan
secara urut berdasarkan tingkat kekekalannya. Semakin kekal (tidak
berubah-ubah) maka akan ditempatkan pada urutan paling awal, demikian
seterusnya ke bawah. Ekuitas sering juga disebut modal.
Adapaun elemen penyusun ekuitas
sebagai berikut:
(a) Modal
Modal adalah penyerahan kas atau
aktiva bentuk lain sebagai penyertaan seseorang pada suatu perusahaan. Sebagai
gantinya, jika perusahaan berbentuk perseorangan terbatas maka perusahaan akan
memberikan lembar saham sebagai bukti kepemilikan seseorang terhadap
perusahaan. Modal perusahaan akan terbagi-bagi ke dalam lembar saham. Banyak
sedikitnya saham tergantung dari besar kecilnya modal perusahaan dan juga besar
kecilnya nilai nominal (nilai yang tertera dalam lembar saham). Namun jika
perusahaan adalah perusahaan perseorangan maka cukup dicatat dalam jurnal saja.
(b) Agio Saham
Ketika suatu perusahaan go public
(sahamnya dijual kepada masyarakat luas dan terdaftar di bursa efek) maka harga
saham perusahaan akan berfluktuasi mengikuti pergerakan harga pasar di bursa
efek. Bila harga saham lebih besar dari nominal maka kelebihan ini dinamakan
agio, sedangkan bila harga saham lebih kecil dari nilai nominal maka selisih
kurang ini disebut disagio. Penilaian penentuan agio/disagio dilakukan setiap
hari akhir periode tertentu.
(c) Laba ditahan
Laba ditahan adalah bagian laba yang
tidak dibagikan kepada pemilik. Laba diperoleh dari penghasilan dikurangi
dengan biaya.
Selain itu di dalam bagian lab yang
tidak dibagikan kepada pemilik. Laba diperoleh dari penghasilan dikurangi
dengan biaya.
Selain itu didalam neraca dikenal
beberapa akun lawan. Akun lawan ini berfungsi sebagai penyesuai dari jumlah
yang seharusnya disajikan, sebagai contoh cadangan kerugian piutang.
b) Laporan Laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan
yang berkaitan dengan pengukuran kinerja perusahaan selama kurun waktu
tertentu.
Adapun unsur-unsur penyusun laporan
laba rugi sebagai berikut.
1) Penghasilan
Penghasilan adalah kenaikan manfaat
ekonomis atau dalam bentuk aliran kas masuk yang mengakibatkan kenaikan ekuitas
yang tidak berasal dari tambahan modal, selama periode tertentu. Kenaikan
manfaat ekonomi bisa diperoleh dengan cara penjualan barang/jasa, pendapatan
bunga, keuntungan penjualan aktiva tetap dan sebagainya.
Unsur-unsur penghasilan meliputi
pendapatan, keuntungan dan pendapatan lain-lain.
(a) Pendapatan
Pendapatan adalah kenaikan manfaat
ekonomis yang timbul dari kegiatan operasional utama perusahaan. Pengertian
kegiatan operasional utama perusahaan adalah kegiatan dimana perusahaan
tersebut fokus berkecimpung. Sebagai contoh, jika perusahaan tersebut adalah
jual/beli barang dagang, sehingga pendapatan perusahaan berasal dari penjualan
barang dagang, bukan dari penjualan aktiva tetapnya.
(b) Keuntungan
Keuntungan adalah manfaat ekonomis
yang timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan. Sebagai
contoh, keuntungan dari penjualan aktiva tetap. Penjualan aktiva tetap tidak
terjadi setiap periode, dan tidak setiap penjualan aktiva tetap perusahaan
mendapatkan keuntungan, dan kegiatan utama perusahaan bukan jual atau beli
aktiva tetap, sehingga laba penjualan aktiva tetap ini dimasukkan dalam
kategori keuntungan.
(c) Pendapatan Lain-lain.
Pendapatan lain-lain adlaah wadah
untuk menampung penghasilan yang tidak masuk dalam kedua kategori diatas.
Sebagai contoh pendapatan bunga bagi perusahaan yang mempunyai rekening di bank.
2) Biaya
Biaya adalah penurunan atau
perubahan manfaat ekonomis yang timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan,
selama periode tertentu. Perubahan manfaat ekonomis bisa diakibatkan dari
pembelian barang atau jasa, sedangkan penurunan manfaat disebabkan oleh
pemakaian dalam kegiatan operasional perusahaan bencana alam dan sebagainya.
Unsur-unsur biaya meliputi biaya,
beban, dan kerugian
(a) Biaya
Biaya adalah perubahan manfaat
ekonomis yang timbul dari kegiatan operasional utma perusahaan. Sebgai contoh,
jika perusahaan tersebut adalah perusahaan manufaktur maka kegiatan utama
perusahaan adalah mengubah bahan baku menjadi bahan jadi kemudian menjualnya
kepada konsumen, sehingga biaya merupakan kumpulan dari pengeluaran untuk
membeli bahan baku, membayar upah buruh dan pengeluaran lainnya dalam rangka
memproses bahan baku menjadi produk jadi. Sebagai contohnya, adalah biaya bahan
baku.
(b) Beban
Beban adalah pengorbanan sumber daya
ekonomis untuk memperoleh penghasilan. Dalam laporan keuangan, beban adalah
faktor pengurang penghasilan. Sebagai contoh gaji wiraniaga, beban penyusutan
gedung, dan sebagainya.
(c) Kerugian
Kerugian adalah berkurangnya manfaat
ekonomis yang mungkin timbul atau tidak timbul dalam pelaksanaan aktivitas
perusahaan. Sebagai contoh kerugian sebagai akibat dari adanya kebakaran,
bencana alam, banjir dan sebagainya.
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan,
perusahaan jasa merupakan perusahaan yang memiliki kegiatan memproduksi dan
menyediakan berbagai macam pelayanan misalnya seperti keamanan, kemudahan dan
lain-lain kepada konsumen yang membutuhkannya. Maka perusahaan jasa memiliki
ciri-ciri sebagai berikut ini:
- Pendapatan berasal dari penjualan jasa.
- Dalam proses memproduksi jasa, bisa atau tidak
memerlukan bantuan dari produk fisik.
- Jasa yang diberikan tidak sama, jadi
masing-masing konsumen dapat memperoleh jenis pelayanan yang berbeda
dengan konsumen lainnya.
- Tidak memiliki persedian produk dalam bentuk
fisik, karena Produk yang dijual merupakan produk yang tidak berwujud
(jasa). Jadi produk yang dihasilkan tidak dapat dilihat akan tetapi
manfaatnya dapat dirasakan.
- Biasanya tingkatan harganya memiliiki sifat yang
tidak mutlak, sebab murah atau mahalnya harga yang ditetapkan oleh
perusahaan tergantung tingkat kebutuhan konsumen.
- Jasa yang dihasilkan tidak bisa disimpan, jadi
sekali dibeli maka penggunaanya akan langsung habis.
D. Contoh perusahaan jasa yang ada di Indonesia.
Beberapa contoh perusahaan jasa di Indonesia pada saat
ini, diantaranya sebagai berikut ini:
Yang bergerak di bidang transportasi, infatruktur dan
utilitas misalnya: Indosat Tbk, Garuda Indonesia Tbk, Telekomunikasi indonesia
Tbk, Jasa marga Tbk, dan lain-lain.
Yang bergerak di bidang keuangan, misalnya: Bank
Central Asia Tbk, Bank Mandiri Tbk, Bank Danamon Indonesia Tbk, Bank Rakyat
Indonesia Tbk, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar