Pengertian
Transaksi, Definisi Bukti Transaksi , Jenis – Jenis
transaksi
Dalam
kehiupan sehari-hari kita sering menjumpai kegiatan transaksi. Bahkan kita
sering melakukan transaksi untuk memenuhi kebutuhan hidup kita. Baik transaksi
secara langsung seperti membeli barang di toko atau pasar. Ataupun transaksi
tak langsung seperti membeli barang secara online. Dalam setiap transaksi
terkadang kita membutuhkan bukti transaksi agar kita memiliki bukti yang sah
telah membeli suatu barang atau bertransaksi kepada orang lain.
Namun tak
semua orang mengetahui bahkan menyadari jika mereka sedang bertransaksi ataupun
sedang memegang bukti transaksi. Hal tersebut banyak terjadi disekitar kita,
dan untuk lebih jelasnya tentang pengertian transaksi dan bukti-bukti transaksi maka
akan dibahas sebagai berikut:
Pengertian Transaksi
Transaksi merupakan suatu kegiatan
yang diakukan seseorang yang menimbulkan perubahan terhadap harta atau keuangan
yang dimiliki baik itu bertambah ataupun berkurang. Misalnya menjual harta,
membeli barang, membayar hutang, serta membayar berbagai macam biaya untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Dalam transaksi terdapat administrasi transaksi. Adapun
yang dimaksud dengan administrasi disini adalah suatu kegiatan untuk
mencatat perubahan keuangan seseorang atau oraganisasi yang dilakukan
secara teliti serta mengunakan metode-metode tertentu.
Administarsi transaksi ditujuakan
agar hasil pencatatan dapat di komunikasikan kepada pihak lainnya. Adapun yang
dimasut dengan transaksi keuangan adalah sebuah kegiatan ekonomi yang bisa
diukur dengan satuan uang tertentu, yang dapat mengubah posisi keuangan
perusahaan tersebut. Kemudian yang disebut dengan transaksi bisnis ialah
kegiatan ekonomi dari suatu bisnis yang secara langsung mempengaruhi kondisi
kuangan bisnis tersebut. Dalam mendefinisikan status dalam bisnis kita
dapat mengunakan transaksi bisnis.
Jenis – Jenis Transaksi
Setelah kita memahami tentang
pengertian transaksi baik itu transaksi keuangan ataupun transaksi bisnis. Kini
kita akan membahas tentang jenis-jenis transaksi yang ada pada kehidupan
sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari transaksi yang dilakuakan suatau
perusahaan dibagi menjadi 2 (dua) jenis, yakni :
1.
Transaksi internal
Transaksi internal merupakan sebuah
transaksi yang terjadi di dalam perusahaan. Yakni transakasi yang hanya
melibatkan personalia yang terdapat di dalam sebuah perusahaan saja. Transaksi
internal lebih menekankan perubahan posisi keuangan yang terjadi dibagian dalam
perusahaan. Misalnya, memo dari pimpinan kepada seseorang pegawai, perubahan
nilai keuangan karena kemunduran perusahaan, pengunaan perlengkapan kantor.
Transaksi keuangan dibuat dan juga dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri.
Transaksi internal juga bisa
diartikan sebagai bukti pencatatan atas kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam
perusahaan itu sendiri yang berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan
tersebut. Contohnya seperti : penghapusan tangungan hutang sebuah sektor usaha
suatu perusahaan dan lainlain.
2.
Transaksi eksternal
Transaksi eksternal merupakan sebuah
transaksi yang melibatakan pihak luar perusahaan. Yakni transaksi yang melibatkan
orang luar atau organisasi luar. Transaksi eksternal juga bisa diartikan
sebagai bukti pencatatan atas kegiatan-kegiatan yang terjadi pada perusahaan
yang berhubungan dengan pihak luar dari perusahaan tersebut. Seperti misalnya:
transaksi penjualan, pembelian, pembayaran hutang piutang dan lain-lain.
Bukti Transaksi
Adapun yang dimaksud demgan bukti
transaksi ialah sebuah bukti yang tertulis atas setiap kegiatan transaksi
yang terjadi pada suatu perusahaan atau sebuah bisnis. Manfaat dari bukti
transaksi yaitu sebagai bukti tertulis atas transaksi yang telah dilakukan
untuk menghindari kemungkinan terjadinya sengketa atau permasalahan di kemudian
hari. Adapun pembagian bukti transakasi itu terdiri dari 2 jenis, yakni:
1.
Bukti transaksi internal
Bukti transaksi internal merupakan
bukti pencatatan setiap transaksi yang terjadi di dalam perusahaan
tersebut. Bukti trasaksi internal biasanya berupa memo dari pimpinan ataupun
orang tertentu.
2.
Bukti transaksi eksternal
Bukti transaksi eksternal merupakan
bukti pencatatan setiap transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan pihak
luar perusahaan. Adapun bukti-bukti dari transaksi eksternal adalah sebagai
berikut:
a.
Faktur
Faktur merupakan sebuah bukti
transaksi tentang perhitungan penjualan barang yang dilakukan secara kredit dan
dibuat oleh pihak penjual untuk disampaikan kepada pihak pembeli. Faktur
biasanya dibuat rangkap dua. Yakni, yang asli dan copyan. Faktur yang asli
diberikan kepada pembeli yakni sebagai bukti pencatatan pembelian secara kredit.
Sedangkan kopiannya dibawa oleh penjual sebagai bukti pencatatan
penjualan secara kredit.
b.
Kwitansi (official receipt)
Kwitansi merupakan sebuah
bukti transaksi tentang penerimaan uang atas pembayaran suatu barang
ataupun yang lainnya. Kwitansi dibuat dan ditanda tangani oleh kedua pihak baik
pihak yang menerima uang atapun juga pihak yang telah melakukan pembayaran.
Biasanya kwitansi terdiri dari dua bagian, yakni bagian pertama dan kedua.
Bagian pertama diberikan kapada pihak yang membayar. Tujuannya sebagi
bukti pencatatan pengeluaran uang. Dan bagian yang kedua (Sub atau bonggol
kuitansi) di pengan oleh penjual. Tujuannya agar dapat dijadikan sebagai bukti
pencatatan penerimaan uang.
c. Nota
debet (debit memo)
Nota debet merupakan bukti transaksi
tentang perhitungan atau pemberitahuan yang dikirim oleh sebuah perusahaan atau
suatu badan usaha kepada konsumennya. Nota debet membaeritahukan kepada
konsumen bahwa akunnya telah didebet dengan jumlah tertentu. Penerina nota
debet tersebut akan mencatat pada akun pihak pengirim nota yang terdapat pada
sisi kredit.
d. Nota
kredit
Nota kredit merupakan bukti
transaksi tentang pemberitahuan atau perhitungan yang dikirim oleh sebuah
perusahaan atau badan usaha kepada pelanggannya. Nota kredit di berikan kepada
konsumen agar komsumen tersebut tahu bahwa akunnya telah dikredit dengan jumlah
tertentu. Penerima nota kredit tersebut akan mencatat pada akun pihak pengirim
nota yang terdapat pada sisi debet.
e. Cek
(cheque)
Cek merupakan bukti transaksi yang
berbentuk surat perintah yang tidak bersyarat kepada suatu bank untuk membayar
sejumlah uang dari seorang nasabah. Cek ditandatangani oleh pihak yang menjadi
nasabah. Dan nasabah tersebut mempunyai simpanan pada bank tersebut dalam
bentuk giro. Lembaran cek terdiri dari dua bagian, yakni bagian utama dan
bagian bonggol. Lembar utama diserahkan kepada pihak lain sebagai alat
pembayaran. struk/bonggol cek digunakan sebagai bukti tambahan transaksi yang
disatukan dengan kuitansi bukti dari pembayaran.
f. Bilyet
giro
Bilyet giro merupakan bukti
transaksi yang berbentuk surat perintah dari nasabah kepada pihak bank agar
memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya ke rekening penerima. Pemilik
tabungan telah menyebutkan nama penerima dalam bilyet giro pada bank yang sama
ataupun pada bank yang lain. Penerima bilyet giro tak bisa menukarkannya dengan
uang tunai kepada bank yang bersangkutan, Akan tetapi penerima tersebut dapat
menyetorkan bilyet giro kepada bank sebagai tambahan simpanan pada rekeningnya.
g. Rekening
Koran
Rekening koran merupakan suatu bukti
transakasi tentang mutasi kas pada bank yang disusun oleh pihak bank untuk para
nasabahnya. Rekening koran digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan
antara saldo kas menurut perusahaan, dan juga saldo kas menurut bank.
h. Bukti
setoran bank
Bukti setoran bank merupakan bukti
transaksi setiap nasabah saat melakukan setoran bank. Nasabah harus mengisi
slip setoran yang telah disediakan oleh bank terlebih dahulu. Tujuannya sebagai
bukti bahwa nasabah tersebut benar-benar menyetorkan uang pada bank tersebut.
i. Bukti
memorandum
Bukti memorandum merupakan suatu
bukti transaksi yang dikeluarkan oleh pimpinan perusahaan ataupun pihak
tertentu yang memiliki wewenang. Bukti memorandum digunakan untuk
kejadian-kejadian yang berlangsung didalam internal perusahaan tersebut. Bukti
memorandum biasanay terjadi pada akhir periode seperti memo untuk mencatat gaji
para pegawai yang masih dibayar.
j. Bukti
kas masuk dan bukti kas keluar
Bukti kas masuk merupakan bukti
transaksi atas penerimaan uang yang masuk yang dilengkapi dengan bukti
tertulis. Seperti contohnya: kuitansi dan nota. Sedangkan bukti kas
keluar merupakan suatu bukti transaksi atas pengeluaran uang kas. Seperti
contohnya: kuitansi dari kreditur dan nota kontan asli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar